Selasa, 24 Mei 2011
Senin, 16 Mei 2011
Teori Pembentukan Jagad Raya



Ahli astronomi Inggris, Hoyle menerangkan bahwa jagad raya tidak hanya sama dalam ruang angkasa – asas kosmologi tetapi juga tidak berubah dalam waktu – asas kosmologi yang sempurna. Jadi asas kosmologi diperluas sedemikian rupa sehingga menjadi sempurna dan tidak bergantung pada peristiwa sejarah tertentu.
Teori keadaan tetap berlawanan sekali dengan teori ledakan hebat. Di dalam teori ledakan hebat, ruang angkasa berkembang menjadi lebih kosong sewaktu berbagai galaksi saling menjauh. Dalam teori keadaan tetap, harus diterima anggapan bahwa zat baru selalu diciptakan dalam ruang angkasa diantara berbagai galaksi, sehingga galaksi baru akan terbentuk guna menggantikan galaksi yang menjauh. Para ahli astronomi mengatakan bahwa zat baru itu ialah hidrogen, yaitu sumber yang menjadi asal-usul bintang dan galaksi.
Pembentukan zat di ruang angkasa yang kosong itu diterima dengan ragu-ragu oleh para ahli, sebab hal ini rupanya melanggar salah satu hukum fisika, yaitu hukum kekekalan zat :“Zat yang tidak dapat diciptakan atau dihilangkan , tetapi hanyalah dapat diubah menjadi jenis zat lain atau menjadi energi”.
Sebaliknya, sulit pula untuk menyanggah secara langsung proses pembentukan zat itu, karena berkesinambungan menurut teori keadaan tetap, jumlah zat sangat lambat bertambahnya, kira-kira satu atom setiap seribu juta tahun dalam satu volume ruang angkasa.
· Kritikan teori ledakan hebat
o Kritikan pertama, teori ledakan hebat adalah umur jagad raya yang dihitung secara matematik. Para penganut teori ledakan hebat berpendapat bahwa metode pendataan bintang ini masih kurang begitu seksama dan dengan demikian mereka menganggap bahwa hal itu bukan suatu ancaman berat bagi gagasannya.
o Kritikan kedua, bahwa pernyataan tentang semua zat dimampatkan dalam suatu massa padat sangat sulit dipahami. Ledakan dan pergerakan massa ini dapat digambarkan dengan terbangnya proyektil yang ditembakkan dari permukaan bumi.
Langganan:
Postingan (Atom)