Pages

Selasa, 26 Februari 2013

DISPERSI (First Anniversary of Sonic Linguistic 2012)


347 tahun silam, Bang Newton yang cerlang otaknya secara menakjubkan menemukan satu dari sekian fenomena cahaya yang mencengangkan khalayak:dispersi cahaya. Bahwa ketika seberkas cahaya polikromatis dilewatkan pada prisma kaca segitiga, ia akan terurai menjadi sinar-sinar monokromatis yang menyejukkan mata atas aneka ragam komposisi warna spektral yang tersusun pada sudut bias, membentuk keteraturan deret matematika:merah, jingga, kuning, hijau, biru, indigo, dan ungu.

Peristiwa ini mungkin saja kita jumpai pada pelangi, yakni ketika tetes hujan berukuran 3000 mikrometer jatuh dengan kecepatan 5 cm/s meguraikan cahaya polikromatis matahari. Yang dijadikan banyak orang sebagai kiasan yang menghiasi bait puisi, ungkapan cinta, hingga lirik lagu yang dinyanyikan sejuta umat.

Dan seketika semuanya menjadi berbekas ketika saya bertemu Sonlis: yang kata seseorang adalah sebuah mahakarya. Terdapat satu korelasi sederhana tertangkap dalam benak: Sonic Linguistic telah mendispersi alam pikiran saya, dari satu warna monoton yang membosankan menjadi tujuh deret monokromatis yang melempar jauh-jauh kejenuhan hidup yang selama ini terpatri.

Bila mungkin satu tahun terlewat saya jalani dengan tak cukup banyak gejolak yang menerpa, bagai cahaya polikromatis matahari, maka Sonlis adalah sebuah prisma segitiga. Teringat kembali pada sisi kiri tanah lapang tentang sebuah kesepakatan:menjadi bagian penting dari sebuah perhelatan akbar, meski pada akhirnya saya akui bahwa semua orang adalah sangat penting dan dibutuhkan perasan keringat dan pikirannya.

Hingga hari-hari berikutnya, saya mulai menulis 12 pasal fundamental yang menjadi dasar kinerja kami─saya bersama partner─selam 6 bulan selanjutnya.(Turut serta dalam tulisan ini kata “mohon maaf” atas etos kerja yang buruk di mata teman-teman punggawa Sonlis :D, salam damai).

Adalah momen dispersi itu, ketika nuansa menjadi tak sekadar satu warna. Saya menemukan satu yang berarti:tentang kompleksitas sebuah rangkaian kerja untuk menuju mahakarya. Lima anggota tubuh saya mengindera, melihat, merasa, dan meraba hal-hal baru─menkjubkan yang setiap harinya menggelayuti. Bersama seorang ketua yang benar-benar menghayati Sonlis seutuhnya, bersama orang-orang bertalenta nyata, saya berinteraksi. Entah hanya untuk masalah rupa proposal atau menjawab sebuah pertanyaan besar:bagaimana membuat 1.400 pasang mata melirik kata “Sonic Linguistic 2012” dan akhirnya mendaftar.

Kemudian juga tentang obrolan-obrolan sederhana dengan pikiran yang meloncat-loncat sana-sini bagai elektron valensi, sehingga banyak ide terlahirkan. Terima kasih saya ucapkan atas tema “Outer Space” bersama Fluks, Lynx, Herbig, dan Uhuru yang secara tak langsung memberikan ruh kehidupan bagi Sonlis. Kemudian untuk ide Graffiti Live Performance dan konsep Opening Ceremony yang secara spontan membuat kami berteriak “wow” dalam hati. Hingga tak heran, Bapak Ahmad-kepala sekolah kami yang lalu-memberi selamat karena menurut beliau, 2012 adalah Sonlis paling sukses yang pernah terhelat. Bagi saya pribadi, ini adalah sebuah ekstase.
salah satu keluarga kecil di Sonic Linguistic 2012

Kesemuanya itu tak akan teruraikan mikroorganisme waktu begitu saja. Sebaliknya saya yakin, dalam diri teman-teman yang lain setidaknya ada satu kesan mendalam dengan imaji yang beraneka rupa dan rasa, yang hidup tenang dan bersemi abadi.
untuk memori Sonlis Day-3 tepat
satu tahun yang lalu
oleh Lights of Paris

2 komentar:

  1. Kak Ichwan :"
    Kapan kapan ngobrol ngobrol lagi yuk.. makan makan, kumpul kumpul sama semuanya..
    Kangen ih.. hehe

    BalasHapus
  2. eh sori baru buka blogger sekarang coba, haha..boleh2..susah banget dihubungi tau anak2 -__- jarang nongol di grup line juga mereka haha..paling gw rizki galang, sisanya entah dimana

    BalasHapus